Friday, May 14, 2010

Satu tahun lalu



Setahun yang lalu, 14 mei 2009. Sebuah peristiwa menegangkan, sekaligus menggembirakan. Persiapan, rasa was-was, perjuangan terbayar sudah ketika aku bisa mendekap bayiku, seketika itu. Ketika ia dilahirkan. Kupeluk, kudekap, kucium, kubelai.

Rambut halusnya yang tumbuh disekujur tubuhnya. Bahkan pipinya yang sekarang mulus, setahun lalu rapat ditumbuhi rambut halus. Pundaknya, punggungnya, tangan, kaki, dahi, bahkan kupingnya ditumbuhi rambut halus itu. Tubuh mungilnya yang merah, terlihat agak gelap akibat diselimuti rambut itu. Rambut tipis yang berwarna hitam, yang nantinya perlahan-lahan rontok satu persatu hingga kulitnya terlihat cerah.



Dirimu mempesonaku,nak. Sungguh. Bunda takjub padamu. Tubuh mungilmu, membuat bunda ingin selalu mendekapmu. Memberikan rasa aman dan nyaman, yang kaubutuhkan. Engkau berhenti menangis ketika tubuhmu dalam dekapan bunda. Ya, kau mengenali suara detak jantung itu. Kau mengenali suara bunda. Kau mengenali aroma bunda. Kau tenang, karena kau berada dalam dekapan seseorang yang kau kenal dekat selama ini: bunda.

Suster,dokter dan orang2 disekitarmu sibuk dengan berbagai hal. Kau tak peduli. Kau sudah merasa tenang, aman dan nyaman. Kau merasakan kehangatan lagi. Kehangatan yang sama, sebelum peristiwa yang ditunggu namun cukup membuat tegang dan mengagetkan (meski sudah disiapkan) itu terjadi: kelahiranmu.

Ternyata bukan hanya bunda, abi, mas rafi, eyang kakung, ibu cicik, mbah kakung, mbah putri, mba febi, mba nisa, pakpuh, mami yang tegang. Kau pun juga tegang menghadapi peristiwa besar itu. Kau tak tahu bisa atau tidak kau keluar dari rahim bunda dengan cara alami. Kau tak tahu apa yang menunggumu di luar kandungan Bunda. Yang kau tahu, bunda dan abi selalu mengatakan akan menyanyangimu, mencintaimu dan memberikan yang terbaik untukmu. Bunda dan abi selalu mengatakan akan berjuang bersama, bahu membahu, untukmu dan mas rafi. Kau pun mengerti. Mas rafi pun mengerti. Dan, kita berempat akan jadi tim yang hebat!

Nak, Bunda ingin selalu menciummu. Bunda ingin kau tahu dan yakin, bunda akan selalu melindungimu, menyayangimu, mencintaimu dan memberikan yang terbaik bagimu.

Melihat engkau terlelap dalam dekapan bunda; melihat abi mengadzankanmu dan iqamah ketika kau sedang berjuang mencari sumber kehidupanmu, membuat bunda terharu. Membuat bunda bangga, padamu dan abi. Juga pada mas rafi yang telah mengerti arti berbagi.

Bunda semakin bersyukur atas segala nikmat yang diberikan Allah.

Dia Maha Sempurna. Dan, Dia menyempurnakanmu. Menyempurnakan keluargamu. Menyempurnakan fisikmu, akhlak dan mentalmu. Pun, dia menyempurnakan lingkunganmu.

Tak henti-hentinya bunda, abi dan semua keluargamu mengucap syukur, puja dan puji atas kelahiranmu. Kelahiran secara alami yang mematahkan banyak anggapan, keraguan terhadap keinginan bunda u/ melahirkan secara alami, setelah sebelumnya, kakakmu: mas Rafi, dilahirkan melalui operasi.

Lengkap sudah bahagia bunda, inisiasi menyusu dini kau lakukan dalam waktu 1,5jam. Kau pun tidur di kamar bunda. Dan ternyata, kau menangis dalam boks bayi itu. Kau mau dipeluk bunda, kau mau didekat bunda. Bunda pun memindahkanmu disisi bunda. Diranjang yang sama. Setelah menyusu. Kau tertidur lelap. Bahkan, bunda yang terjaga, karena mengagumimu. Jarang sekali kau menangis. Kau hanya menangis jika lapar. Selebihnya, senyummu sangat manis.

Hari itu, satu tahun yang lalu. Bunda masih mengingat jelas, seakan masih baru saja terjadi. Kamis, 14 mei 2009, pukul 12.20 dan semua begitu indah.

Semua semakin lengkap. Kau minum ASI saja selama 6 bulan. Dengan berbagai perjuangan bunda dan dirimu mengatasi keterbatasan stok ASI Perah. Setelah 6 bulan usiamu, kaupun makan makanan pendamping ASI yang bergizi. Buah-buahan segar. sayuran segar. Berbagai macam jenis karbohidrat: beras, jagung, ubi, ketela, kentang, waluh, dsb. Berbagai macam sumber protein nabati pun kau lahap. Ikan segar pun juga menjadi menumu. Kau tumbuh menjadi anak yang sehat dan cerdas.

Sekarang kau sudah berjalan. Meski beberapakali terjatuh. Itu adalah proses belajar. Proses itu yang akan membuatmu tumbuh semakin kuat, cerdas, dan berakhlak mulia. Kita akan bersama melalui berbagai macam proses pembelajaran. Bunda, abi, mas rafi dan kamu nak. Dan, kita akan jadi tim yang hebat! Amin.


Jakarta-bogor, 14 mei 2010
my great team!