Kita telah mengetahui dari tulisan sebelumnya, bahwa bayi memiliki kemampuan luar biasa untuk meniru. Bahkan, kelak ketika ia dewasa, ia menjadi cerminan lingkungan yang membentuknya. Pertanyaan saat ini adalah, Siapa yang ditiru bayi? Tentu saja, lingkungan yang setiap hari berinteraksi dengannya. Apa isi lingkungan itu? Anda yang paling tahu apa isi lingkungan terdekatnya.
Isinya bisa berupa benda mati atau pun hidup. Bisa berupa berbagai media elektronik, manusia, hewan, mainan, dan sebagainya. Lingkungan ini berisikan berbagai macam hal yang secara sengaja maupun tidak kita letakkan di sekitarnya.
Apa saja yang akan ditiru bayi? Semuanya! Ya! Semuanya. Apa yang ia lihat, apa yang ia dengar, apa yang ia rasakan, apa yang ia bau akan ia rekam dalam memory bawah sadarnya. Setelah ia rekam, ketika suatu saat situasi dan kondisi memungkinkan, ia akan mengeluarkan pengetahuan/kemampuan/tiruan itu.
Jika bayi meniru semuanya, apakah bayi bisa memilah sesuatu patut untuk ditiru atau tidak? Jawabannya adalah TIDAK! Bayi tidak bisa memilah mana yang patut dan tidak patut, karena ini adalah ukuran normatif. Yang ia lakukan adalah menyerap semuanya. Kemampuan luar biasa bayi - meniru, digunakan seperti spon yang menyerap air. Bedanya dengan spon, jika spon itu sudah penuh terisi air, spon tidak akan menyerap lagi. Tapi pikiran bawah sadar bayi tidak memiliki batasan, alias UNLIMITED! Wow!
Yup! Itulah yang mengagumkan dari bayi, ia memiliki kemampuan untuk menyerap berbagai informasi, baik yang menurut kita penting ataupun tidak, tanpa batasan. So, siapa yang bertanggung jawab terhadap seluruh informasi yang diterima oleh bayi? Orang tua!♥ Selvie
No comments:
Post a Comment