Monday, May 26, 2008

Gizi tetap terpenuhi meski harga minyak melambung

Apa pengaruh harga minyak yang melambung dengan gizi? Saya yakin sebagian besar orang akan menjawab: berpengaruh. Hal ini terjadi karena jika dilihat, dalam masyarakat modern, ketergantungan terhadap penyedia produk makanan sangat tinggi. Semakin sulit melihat pekarangan rumah yang ditanami oleh berbagai sayur mayur (vitamin, serat, dll), ubi (karbohidrat, dll), bumbu-bumbu dapur, buah-buahan dan sebagainya.

Padahal dengan menanam hal-hal tersebut di rumah, kita tidak perlu mengeluarkan ongkos, untuk naik kendaraan, menuju tempat penjualan berbagai makanan tersebut. Artinya, kita tidak perlu membayar penggunaan bahan bakar minyak (BBM).

Bagaimana dengan produk yang harus dibeli, seperti produk susu, beras? Kita bisa menggantinya dengan makanan yang gizinya tidak kalah. Misal susu, manfaat apa yang kita ambil dari susu? Sebagian besar adalah Kalsium dan vitamin. Kalsium bisa diperoleh dari makanan lain, semisal teri, ikan asin, tanaman biji-bijian. Vitamin, bisa diperoleh dari konsumsi buah dan sayuran. Jenis buah yang memiliki beragam vitamin adalah pisang dan pepaya. Tak perlu beli yang impor, karena pisang dan pepaya adalah buah yang mudah tumbuh dimana saja di Indonesia ini. Kenapa tidak kita galakkan saja penanaman pisang dan pepaya di pekarangan rumah masing-masing?

Kemudian, komoditi lain yang sering membuat orang Indonesia kelimpungan, yaitu beras. Apa yang kita ambil dari beras? Karbohidrat kan! Dan, sumber karbohidrat bukan hanya beras. Ada ubi, sagu dan jagung, bahkan sayur mayur dan buah-buahan pun mengadung karbohidrat. Jadi, makan nasi bukanlah suatu keharusan. Ini hanyalah sebuah kebiasaan saja. Dan, kebiasaan itu bisa diubah.

Jika kebiasaan sudah diubah, saya yakin setiap kenaikan harga BBM tidak akan membawa pengaruh yang signifikan untuk kita. Setiap orang yang ingin survive, ia harus berubah sesuai dengan tuntutan diri dan lingkungannya. Sekarang, pekerjaan rumah kita adalah menyiapkan strategi memberikan gizi yang optimal dengan tidak tergantung pada pihak luar. Jadi, mari kita tanami kembali pekarangan kita dengan berbagai tumbuhan bermanfaat.

No comments: