MASIH ingat tragedi yang bertebaran di akhir tahun 2004? Yang membuat air mata menetes? Yang membuat dada terasa sesak? Ternyata masih ada event di akhir tahun 2004 yang cukup bisa membuat kita tersenyum bangga. Indonesia merebut juara umum dalam International Junior Science Olympiad (IJSO) – olimpiade sains internasional tingkat SMP. Delapan dari 18 medali emas kita rebut. Olimpiade yang baru pertama kali diselenggarakan ini diikuti oleh 173 siswa dan 30 negara. Indonesia mengirimkan 12 siswa terbaiknya, dan hasilnya tidak mengecewakan, 8 medali emas dan 4 medali perak. Tentu saja, para siswa berprestasi ini tidak berangkat dari kesantaian. Untuk memperoleh hasil itu, para siswa dikarantina selama 9 bulan.
Hal ini memperlihatkan, jika ada kemauan – untuk menjadi yang terbaik, dan kemudian mempersiapkannya – materi, strategi, juga pengorbanan waktu dan tenaga, maka tidak mustahil hasil yang diterima melebihi harapan kita.
“Hidup bisa menjadi pengembaraan yang luar biasa, ataupun bukan apa-apa,” demikian ungkap Helen Keller – seorang penulis terkenal yang buta dan tuli sejak berumur 2 tahun. Ia lulus dari Universitas Radcliffe, Amerika Serikat dengan predikat sangat memuaskan. Kisah hidupnya dituangkan dalam sebuah film “Deliverance, The Story of Helen’s Life” tahun 1918 dan “The Unconquered” tahun 1953 yang meraih salah satu penghargaan Academy Award.
Saat ini, kita menjejak ke lembaran awal tahun 2005. Akankah hidup ini menjadi pengembaraan yang luar biasa? Atau bukan apa-apa? Anda ingin menulis sejarah atau dilupakan oleh masa depan? Aku hanya berharap agar lembaran-lembaran itu tidak dibiarkan kosong atau diisi dengan keburaman-keburaman. Semoga lembaran itu terisi penuh dengan semangat untuk terus berjuang.
No comments:
Post a Comment