Adakah orang yang tak suka melihat bunga? Bentuk yang menarik, warna warni yang indah, dan juga bau wangi yang semerbak.
Tumbuhan yang memiliki bunga yang banyak cenderung dikagumi dan disukai banyak orang. Apalagi jika bentuknya yang sempurna, warnanya cerah, membedakan dengan daunnya yang berwarna hijau. Tak ada orang yang tak setuju bunga itu menarik.
Namun, bunga yang satu ini beda. Bunga ini disukai oleh pemiliknya, tapi dibenci oleh orang yang menerimanya. Apalagi jika bunga itu ditambah dengan bunga yang lain. Bunga apa itu? Itu dinamakan bunga pinjaman.
Ya, bunga pinjaman itu disukai oleh orang yang meminjamkan uangnya, tapi dibenci oleh orang yang menerima pinjaman dan mengharuskan mereka membayar bunga pinjaman ke pemilik uang.
Tapi apa daya orang yang meminjam uang tersebut di saat ia butuh uang dan tidak memilikinya? Untuk saat ini sebenarnya banyak pilihan pendanaan, ataupun perbaikan gaya hidup (baca: mengatur keuangan).
Namun, apa yang terjadi jika orang yang meminjam itu adalah orang yang tidak punya akses informasi tentang keuangan ataupun cara mengelola keuangan, maka tawaran meminjam uang, meskipun dengan bunga besar, menjadi solusi bagi mereka. Orang seperti ini biasanya tidak realistis saat itu, dan meminjam berdasarkan emosional. Orang yang meminjamkan uang memanfaatkan kondisi emosional peminjam untuk bersepakat meminjam uang dengan ketentuan bunga, bahkan bisa jadi bunga berbunga.
Disinilah butuh moral yang baik bagi orang-orang pemilik uang, agar tidak semena-mena pada orang yang meminjam uang.