"Ini bukan kesalahan" kata Jikustik. Ketika seorang kekasih meninggalkan kekasihnya saat ia jatuh cinta pada orang lain.
Memang itu bukan kesalahan. Kita tidak bisa menghakimi perasaan. Karena saat perasaan berbicara, maka tubuh dan pikiran ikut berbicara. Terkadang logika pun menjadi nomor sekian.
Cinta tidak bisa dipersalahkan ketika perkelahian terjadi akibat dua lelaki memperebutkan seorang perempuan. Cinta juga tidak bisa dipersalahkan, ketika orang patah hati dan memilih bunuh diri. Sekali lagi cinta juga tidak bisa dipersalahkan, ketika seseorang memutuskan untuk hidup sendiri sepanjang umurnya, karena orang yang dicintainya sudah meninggalkannya.
Cinta adalah suatu yang suci. Yang tak seharusnya menjadi kambing hitam perceraian sepasang kekasih. Cinta adalah suatu pengorbanan. Yang tak seharusnya disalahartikan untuk mengorbankan hidup demi cinta. Seharusnya demi cinta, ia tetap berjuang hingga detik terakhir hidupnya.
Thursday, February 17, 2005
Thursday, February 10, 2005
Permainan
Permainan diciptakan untuk dimainkan. Entah secara sengaja, atau tidak sengaja. Ada juga permainan yang menuntut kita harus ikut, karena mau tidak mau kita akan terlibat. Terkadang tidak kita sadari ternyata kita sudah berada di dalam permainan.
Akhirnya, adalah seni yang kita ciptakan untuk mengikuti pola permainan yang sudah berjalan, atau kita akan menjadi sutradaranya. Permainan mengandung banyak unsur. Mulai dari strategi bermain, cara bermain, peraturan hingga terkadang emosional kita ikut larut di dalamnya.
Yang paling menarik dari suatu permainan itu bukan siapa yang menang atau siapa yang kalah. Tapi proses menjadi menang atau proses menjadi kalah. Strategi yang dibangun, kemudian diimplementasikan, dan setelah itu terjadi pembaruan2 terhadap strategi itu. Itu inti permainan. Tak ada yang lebih penting dari proses yang terjadi itu sendiri.
Akhirnya, adalah seni yang kita ciptakan untuk mengikuti pola permainan yang sudah berjalan, atau kita akan menjadi sutradaranya. Permainan mengandung banyak unsur. Mulai dari strategi bermain, cara bermain, peraturan hingga terkadang emosional kita ikut larut di dalamnya.
Yang paling menarik dari suatu permainan itu bukan siapa yang menang atau siapa yang kalah. Tapi proses menjadi menang atau proses menjadi kalah. Strategi yang dibangun, kemudian diimplementasikan, dan setelah itu terjadi pembaruan2 terhadap strategi itu. Itu inti permainan. Tak ada yang lebih penting dari proses yang terjadi itu sendiri.
Tuesday, February 08, 2005
Teman
Langkah ku sedikit tertahan. Saat ku menoleh ke samping, dan kulihat temanku melambaikan tangannya. Saat ku menyapanya, berbincang dengannya. Ia spontan berkata masih mengagumiku. Ia masih mengenang semua hal sentimental saat berada disisiku, dulu. Rasa bersalah perlahan mulai merasuki diriku. Bukan inginku mengabaikannya, tapi aku tak lagi bisa disisinya. yeah... i hope we still friend. i hope.
Tuesday, February 01, 2005
Memory
Memory. Satu kata tapi berarti banyak. karena adanya memory, maka data bisa tersimpan. entah data itu berkenaan dengan gambar, angka, nada, bahkan perasaan.
Saya begitu tergelitik dengan memory, ketika ada seorang teman saya, mengirim pesan yang berisikan memory dia tentang saya. Memory itu sedikit mengganggu. ketika saya menyuruhnya untuk melupakan kenangan itu, saya teringat, bahwa manusia memiliki kemampuan mengingat. Artinya, ada memoryberkapasitas sangat besar di manusia untuk mengingat peristiwa-peristiwa penting. Jika kita ingin menghapus memory itu, berarti kita ingin memformatnya. jika kita memformat memory manusia, itu artinya kita 'mencuci otak' untuk menghilangkan data dalam memory itu, dan mengisi memory yang sudah bersih itu dengan data baru.
Sedemikian pentingnya keberadaan memory itu dalam diri manusia. Membuat saya tertegun. Mungkinkah seseorang menghilangkan data di dalam memorynya begitu saja, tanpa harus mencucinya? bukankah masa lalu itu sejarah. jika sejarah itu hilang, apa yang tertinggal untuk hari esok?
Saya begitu tergelitik dengan memory, ketika ada seorang teman saya, mengirim pesan yang berisikan memory dia tentang saya. Memory itu sedikit mengganggu. ketika saya menyuruhnya untuk melupakan kenangan itu, saya teringat, bahwa manusia memiliki kemampuan mengingat. Artinya, ada memoryberkapasitas sangat besar di manusia untuk mengingat peristiwa-peristiwa penting. Jika kita ingin menghapus memory itu, berarti kita ingin memformatnya. jika kita memformat memory manusia, itu artinya kita 'mencuci otak' untuk menghilangkan data dalam memory itu, dan mengisi memory yang sudah bersih itu dengan data baru.
Sedemikian pentingnya keberadaan memory itu dalam diri manusia. Membuat saya tertegun. Mungkinkah seseorang menghilangkan data di dalam memorynya begitu saja, tanpa harus mencucinya? bukankah masa lalu itu sejarah. jika sejarah itu hilang, apa yang tertinggal untuk hari esok?
Subscribe to:
Posts (Atom)