Wednesday, April 10, 2013

9 tahun lalu

Ya, sudah 9 tahun lalu kami bersama dalam ikatan suci pernikahan.

Pernikahan yang disebut sebagai Perjanjian Agung dalam Al-Qur'an. Dan kami mengikrarkan Perjanjian Agung itu di Masjid Agung Blitar, masjid utama yang terletak di tengah kota kelahiran kami berdua.

Jika sebelum menikah hubungan kami sering diisi dengan bertengkar karena keegoisan kami masing -masing, maka setelah menikah kami belajar saling mendengarkan, saling menghargai, saling memberi kesempatan, bergantian menjadi penyejuk saat yang lain sedang panas.

Kami belajar untuk selalu mensyukuri apa yang kami peroleh, meskipun kecil nilainya di mata dunia yang penuh perhitungan ini. Kami pun belajar untuk mensyukuri apa yang belum kami miliki. Karena kami percaya, tidak ada yang kebetulan ataupun tanpa alasan dapat terjadi di dunia ini.

Saat menikah, kami belajar arti kata syukur dan ikhlas dengan sebenar-benar makna. Rejeki, ujian, kesedihan, kebahagiaan menguji kami untuk menggunakan ilmu syukur dan ikhlas yang masih terus kami pelajari.

Kami juga belajar arti kata memperjuangkan cinta yang sesungguhnya. Saling mempercayai dan menjaga kepercayaan itu. Membela pasangan, namun tidak membutakan diri. Sehingga kami bisa saling mengkoreksi dan menerima koreksi dengan hati tenang. Untuk masa depan kami yang lebih baik.

Kami juga belajar arti kata cinta yang sebenarnya. Cinta yang membebaskan. Cinta yang saling menjaga. Cinta yang saling memberi. Cinta yang saling mengingatkan. Cinta yang saling mengisi. Cinta yang menenangkan. Cinta yang hidup dalam cinta kami kepada Sang Pemilik Kehidupan.

Sang Pemilik Kehidupan yang mencintai dan memberikan rencana yang sempurna bagi setiap ciptaan-Nya.

Kami masih terus belajar, karena kehidupan bukanlah hal yang statis. Seperti sepeda. Untuk tetap seimbang, kami akan terus bergerak.

Jakarta, 10-04-2013
*Refleksi Perjanjian Agung pada pukul 10.00 WIB 10-04-2004

Wednesday, April 03, 2013

Aku Mencintaimu

Aku mencintai sepenuh jiwaku
Hingga aku tak ingin melepaskanmu
Aku mencintaimu seluruh hidupku
Hingga aku tak ingin kehilanganmu
Aku mencintaimu sepenuh hatiku
Hingga aku tak ingin melihatmu terluka
Aku mencintaimu dengan segala harapan di pundakmu
Hingga aku tak ingin melihatmu menangis
Aku mencintai dalam setiap ayunan langkahku
Hingga aku ingin melihatmu tumbuh kuat
Aku menyayangimu dengan setiap tetes darahku
Dengan setiap hembusan nafasku
Dalam setiap doaku
Hingga aku ingin dirimu jadi pribadi yang kuat,
yang menyayangi ciptaan-Nya,
yang memegang amanah-Nya,
yang memiliki kehidupan bahagia di dunia fana ini
dan kelak, di dunia yang abadi


Tapi
ku tahu
Ku tak slalu bisa bersamamu
Karena itu aku ingin kau bisa mandiri
Ku tahu kau akan punya hidupmu sendiri
Karena itu aku ingin kau punya kreatifitas
Ku tahu kau punya mimpi
Karena itu aku ingin kau punya kekuatan meraihnya
Ku tahu kau jadi harapan banyak orang
Karena itu kau perlu belajar bagaimana mewujudkannya
Ku tahu kau akan jadi pegangan orang-orang yang mempercayaimu
Karena itu kau perlu belajar memilah yang bermanfaat dan yang tidak

Mungkin ku takkan slalu berada disampingmu
Namun doaku, jiwaku, hatiku akan slalu bersamamu
Mungkin ku takkan slalu bisa memberi materi yang kau perlukan
Namun, ku kan berikan bekal bagaimana kau bisa mendapatkannya
Mungkin ku takkan slalu penuhi keinginanmu
Namun, ku kan beri bekal bagaimana kau bisa mengenali apa yang kau butuhkan dan apa yang kau inginkan

Sayang, hidup bukanlah hitam atau putih
Hidup adalah warna warni yang kau gambarkan dalam hidupmu sendiri
Sayang, warna itu bukanlah aku atau orang lain yang memberikan
Pilihlah warna warna yang kau suka, warna-warna yang bermanfaat, warna-warna yang membuatmu bahagia, bukan hanya sekarang tapi juga kelak dalam dunia yang abadi
Sayang, bekal yang kuberikan adalah bekal prinsip
Kau bisa interpretasikan sendiri
Kau bisa memilah dan memilih kembali
Mana yang bermanfaat dan mana yang tidak

Sayang, dimanapun kau berada
Dan dimanapun aku berada
Percayalah meskipun fisik kita tak bersama
Hati kita, perasaan kita, selalu bersama
Meskipun fisik kita berjauhan
Percayalah bahwa masing-masing dari kita bisa
Dan slalu saling mendoakan dan saling memberi dukungan

I love you more than you know, my sons

Bogor, 27 Maret 2011.
*while study before mid semester test @baranang siang after taking your father to damri... having assignment trip to semarang